cover
Contact Name
Nyoman Pasek Nugraha
Contact Email
paseknugraha@gmail.com
Phone
+6281999131789
Journal Mail Official
paseknugraha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana, Kampus Tengah, Singaraja-Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha
ISSN : 26141876     EISSN : 26141884     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjtm.v7i1.18616
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran teknik. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan teknik mesin bagi masyarakat akademik. Jurnal ini terbit 3 kali setahun.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2019)" : 5 Documents clear
PENGEMBANGAN DESAIN FREE ENERGY GENERATOR BERBAHAN MAGNET NEODYMIUM BERBASIS SOLIDWORKS UNTUK SISTEM RECHARGING PROTOTYPE GANESHA ELECTRIC GENERASI II UNDIKSHA Triana, Komang Bayu; Dantes, Kadek Rihendra; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26514

Abstract

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan ditemukan bahwa listrik dan magnet memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, magnet dalam sebuah sistem pembangkitan terdapat pada bagian generator, dimana generator ini dapat menghasilkan listrik oleh putaran yang bersamaan dengan putaran turbin dengan adanya bantuan sumber-sumber energi. Namun ternyata magnet juga dapat menjadi sumber energi penggerak bagi generator itu sendiri. Penelitian ini dilakukan berdasarkan konteks permasalahan dalam hal ini menyangkut tentang perangcangan desain free energy generator berbasis magnet neodymium sebagai sumber energi kelistrikan sekaligus pengisian (recharging) yang akan diterapkan pada prototype ganesha electric generasi II UNDIKSHA. Penelitian pengembangan desain ini menggunakan perangkat lunak Solidworks 2018, tujuan penelitian ini antara lain (1) untuk mengetahui bagaimana cara perancangan free energy generator, (2) untuk mengetahui tingkat kelayakan desain berdasarkan penilaian dari ahli materi, (3) untuk mengetahui tingkat kelayakan desain berdasarkan uji kelompok kecil dan besar. Penelitian ini menggunakan rancangan Research and Development. Sedangkan untuk model yang digunakan yaitu Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penelitian pengembangan desain free energy generator berbasis magnet neodymium mendapatkan hasil validasi yaitu (1) hasil tanggapan ahli materi 91% dengan kualifikasi sangat layak, (2) hasil tanggapan kelompok kecil 93,33% dengan kualifikasi sangat layak, dan (3) hasil tanggapan kelompok besar 91,64% dengan kualifikasi sangat layak. Kata Kunci: Listrik, Desain, Free Energy Generator, Recharging.In line with the development of science knowledge, it had been found that the electricity and magnetism have relevance to one another. Magnets in a generation system are located on the generator, where this generator can produce electricity by spinning along with the turbine rotation with the help of energy sources. But apparently, the magnet can also be a source of driving energy for the generator itself. This research was conducted based on the context of the problem. In this case, concerned on the design of free energy generator neodymium magnetic based on the source of electricity as well as the recharging that would be applied to the Ganesha Electric Prototype, Generation II, UNDIKSHA. This design development research used software Solidworks 2018. The purpose of this study were; (1) to find out how to design free energy generators, (2) to determine the level of design feasibility based on the assessment of material experts, (3) to determine the level of design feasibility based on small and large test groups. This study used a design Research and Development. Whereas the model used is Quality Function Deployment (QFD). Based on the results of data analysis conducted, it was concluded that the research development of design free generator neodymium magnetic based on validation results obtained; (1) the results of material expert responses 91% with very decent qualifications, (2) the results of small group responses 93.33% with very decent qualifications, and (3) the results of a large group response of 91.64% with very decent qualifications. Keywords: Electricity, Design, Free Energy Generator, Recharging
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN LISTRIK SEPEDA MOTOR BERBASIS FLASH UNTUK SISWA XI TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR(TBSM) Guna, I. K. Ardi; Dewi, L.J.E.; Nugraha, I.N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26511

Abstract

Tujuan dari dilakukan penelitian ini yaitu, 1) untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan flash. 2) untuk mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran dengan menggunakan flash. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development (R&D), dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu tahap Analysis (analisis), Design (desain/perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (implementasi/eksekusi), dan Evaluation (evaluasi/umpan balik). Hasil penelitian ini adalah, 1) Media pembelajaran Berbasis flash telah dikembangkan dan diuji validitas kelayakannya. 2) hasil uji dari ahli materi sebesar 94,67% yang masuk pada kriteria sangat layak, hasil uji ahli media sebesar 82.67% dengan kriteria sangat layak, hasil dari uji coba kelompok kecil sebesar 92% yang masuk pada kriteria sangat layak, dan dari uji coba kelompok besar sebesar 93,73% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan hasil yang didapat, media pembelajaran berbasis flash ini sangat layak dari segi materi dan media serta dari tanggapan siswa, sehingga media ini secara keseluruhan sangat layak digunakan untuk kegiatan belajar mata pelajaran pemeliharaan listrik sepeda motor materi sistem penerangan untuk siswa SMK Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Kata kunci: Media Pembelajaran, Adobe Flash Professional  CS6, sistem penerangan pada sepeda motor The purpose of this research is, 1) to determine the development of learning media by using flash. 2) to determine the level of learning media feasibility by using flash. This study uses a type of research Research and Development (R&D), with the ADDIE development model consisting of 5 stages, Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The results of this research 1) Learning media on flash-based has been developed and tested. 2) The results by Material experts of 94.67% be included very feasible qualifications, the results by Media experts of 82.67% with very feasible qualifications, the results from a small group trial of 92% so it has very feasible qualifications, and large group trials got 93.73% with very feasible qualifications. Based on the results obtained, learning media on flash-based is very feasible in terms of material and media as well as from student responses so that this media as a whole is very feasible to use for learning activities electric motorcycle maintenance on lighting system lesson for high school students in motorcycle business engineering. Key words: Learning media, Adobe Flash Professional CS6, lighting system on motorcycle.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO ANIMASI SOFTWARE SOLIDWORKS 2014 DAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF (TDO) MATERI MOTOR BAKAR Aryana, I G Adi; Dewi, L.J.E.; Nugraha, I.N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengembangan media pembelajaran berbasis video animasi Software Solidworks 2014 dan Adobe Flash CS3, pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif (TDO) materi Motor Bakar. 2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis video animasi Software Solidworks 2014 dan Adobe Flash CS3, pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif (TDO) materi Motor Bakar kelas X TBSM di SMK Negeri 3 Singaraja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian (R&D) Research and Development, dengan model pengembangan 4D (Four D models), yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define) tahap perancangan (design) tahap pengembangan (development) dan penyebaran (deseminate). Pada penelitian ini baru dilakukan 3 tahap, Hasil validitas dari 1) Ahli materi yaitu sangat layak dengan persentase 85.33%, 2) Ahli media memberikan hasil dengan persentase sebesar 90% sehingga kriteria dari segi media sangat layak, 3) Uji coba kelompok kecil memperoleh persentase sebesar 86.5%, sehingga dapat dinyatakan dalam kriteria sangat layak, 4) Uji coba kelompok besar mendapatkan kriteria sangat layak dengan persentase sebesar 89.2%. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian dan pengembangan ini dapat dinyatakan sangat layak dari segi materi, dan media serta tanggapan dari siswa, sehingga media ini dapat dinyatakan sangat layak digunakan untuk pembelajaran. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Video Animasi, Solidworks 2014, Adobe Flash CS3, Motor Bakar.This study aims to: 1) determine the development of instructional media Based on Animation Video of Software Solidworks 2014 And Adobe Flash CS3 in Eyes of Automotive Basic Technology (ABT) Theory of Combustion Engine. 2) determine the feasibility of learning media based On Animation Video of Software Solidworks 2014 And Adobe Flash CS3 in Eyes of Automotive Basic Technology (ABT) Theory of Combustion Engine for Class X TBSM in SMK Negeri 3 Singaraja. This study uses a type of research (R&D) Research and Development, with a 4-D development model (Four D model), which consists of 4 stages, namely the stage of defining, the design phase of development and the development of deseminate). In this research, only 3 stages have been carried out. The results of the validity of 1) Theory experts are very decent with a percentage of 85.33%, 2) Media experts give results with a percentage of 90% so that the criteria in terms of the media are very feasible, 3) Small group trials get a percentage of 86.5%, so that it can be stated in very feasible criteria, 4) Large group trials get a very feasible criterion with a percentage of 89.2%. Based on the results of the discussion of this research and development can be declared very feasible in terms of material, and the media and responses from students, so that this media can be declared very feasible to use for learning. Keywords: Learning Media, Animation Video, Solidworks 2014, Adobe Flash CS3, Combustion Engine.
ANALISA PENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA AIR PADA SALURAN PIPA AHU (AIR HANDLING UNIT) TERHADAP CAPAIAN SUHU OPTIMUM MESIN PENDINGIN MINI WATER CHILER Kayana, Made Dwi; Nugraha, I Nyoman Pasek; Dantes, Kadek Rihendra
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26517

Abstract

Penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi laju aliran fluida air terhadap capaian suhu optimal mesin pendingin Mini Water Chiler yang di hasilkan pada siklus sekunder. Adapun variasi laju aliran fluida air yang digunakan yaitu variasi laju aliran air 0,27 liter/detik, 0,55 liter/detik, dan 0,83 liter/detik..pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan setiap 20 menit sebanyak 20 kali. Dari hasil penelitian didapatkan penggunakan variasi laju aliran fluida air 0,27 liter/detik,0,55 liter/detik, dan 0,83 liter/detik pada AHU 1 adalah 26,430C : 19,330C : 13,430C. Pada AHU 2 adalah 26,330C : 19,22 0C : 13,330C. Pada AHU 3 adalah 26,230C : 19,120C : 13,230C. Dari pengujian di atas didapatkan penggunaan laju aliran fluida air 0,83 liter/detik menghasilkan suhu paling optimal dibandingkan dengan laju aliran fluida air 0,27 liter/detik dan 0,55 liter/detik, hal ini disebabkan semakin cepat laju aliran fluida air maka semakin optimal suhu yang di capai Mini Water Chiller  dan penyerapan panas pada setiap ruangan akan menjadi maksimal.Kata Kunci : Mini Water Chiler, Laju Aliran Fluida, Capaian Suhu OptimalThis study tries to study the variation of air fluid flow to the optimal temperature of Mini Water Chiler cooling machines produced in the secondary cycle. The variations in the air flow rate of the air used are variations in air flow rates of 0.27 liters / second, 0.55 liters / second, and 0.83 liters / second. The data analysis technique in this study uses one-way variation analysis. Data collection in this study was carried out every 20 minutes 20 times. From the results of the study obtained using variations in air fluid flow rate 0.27 liters / second, 0.55 liters / second, and 0.83 liters / second in AHU 1 is 26.430C: 19.330C: 13.430C. In AHU 2 is 26.330C: 19.22 0C: 13.330C. In AHU 3 is 26.230C: 19.120C: 13.230C. The water flow of 0.83 liters / second produces an optimal flow of water fluid 0.27 liters / second and 0.55 liters / second, this results in increased fluid flow velocity then the optimal temperature achieved by the Mini Water Chiller and heat at each the room will be maximal.Keywords: Mini Water Chiler, Fluid Flow Rate, Optimal Temperatur Achievement
RANCANG BANGUN AIR COOLER DENGAN MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK PELTIER TYPE TEC-12706 Rohito, Kadek Budi; Dantes, Kadek Rihendra; Nugraha, I N Pasek
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v7i3.26516

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perancangan air cooler yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang menginginkan suatu alat penyejuk ruangan yang berbentuk mini dan harga jual yang tidak terlalu mahal. Bahan yang digunakan pada rancangan air cooler menggunakan bahan mika setebal 3mm dengan menggunakan ukuran 40x40x50 cm. Hasil maksimal yang didapat pada air cooler dalam pengambilan data pertama didapatkan suhu maksimal 15.3 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data kedua didapatkan suhu maksimal yang dicapai adalah 14.7 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data ketiga didapat capaian suhu maksimal 14.6 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data keempat didapat capaian suhu maksimal 15.3 derajat pada waktu 5 menit. Dalam pengambilan data kelima didapat suhu maksimal 15.7 derajat pada menit 5 menit.  Rata-rata capaian suhu pertama yang didapatkan dalam pengambilan data yang sudah dilakukan sebanyak 5 kali dalam waktu 5 menit adalah 15.12. Rata-rata ke dua suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 10 menit sebanyak 5 kali adalah 15.46. Rata-rata ke tiga suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 15 menit sebanyak 5 kali adalah 15.68 . Rata-rata ke empat suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 20 menit sebanyak 5 kali adalah 15.48. Rata-rata ke lima  suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 25 menit sebanyak 5 kali adalah 15.68. Rata-rata ke enam suhu yang didapat dalam pengambilan data selama 30 menit sebanyak 5 kali adalah 15.64. Dari data diatas didapatkan hasil yang berbeda yang sudah dilakukan pengujian sebanyak 5 kali dengan waktu perlima menit, yang dikarenakan adanya pengaruh suhu yang berada pada ruangan, yang dimana terjadi perbedaan temperature ruangan yang di akibatkan oleh panas matahari yang menyebabkan suhu ruangan menjadi naik. Kata kunci : Air cooler, peltier, ,teknik pendingin. The purpose of this study is to find out how to design an air cooler that suits the needs of people who want a mini air conditioner and the sale price is not too expensive. The material used in the design of the air cooler uses a 3mm thick mica material using a size of 40x40x50 cm. The maximum results obtained in the air cooler in the first data collection obtained a maximum temperature of 15.3 degrees in 5 minutes. In taking the second data, the maximum temperature reached was 14.7 degrees in 5 minutes. In the third data retrieval obtained maximum temperature achievements of 14.6 degrees within 5 minutes. In taking the fourth data, the maximum temperature was 15.3 degrees in 5 minutes. In taking the fifth data, the maximum temperature is 15.7 degrees in 5 minutes. The first average temperature achievement obtained in data retrieval that has been done 5 times in 5 minutes is 15.12. The average of the two temperatures obtained in data collection for 10 minutes 5 times is 15.46. The average of the three temperatures obtained in data retrieval for 15 minutes 5 times is 15.68. The average of the four temperatures obtained in taking data for 20 minutes 5 times is 15.48. The average of the five temperatures obtained in taking data for 25 minutes 5 times is 15.68. The average of the six temperatures obtained in data retrieval for 30 minutes 5 times is 15.64. From the above data obtained different results that have been tested 5 times with a fifth of the time, which is due to the influence of temperature in the room, which occurs when there is a difference in the temperature of the room caused by the heat of the sun which causes the room temperature to rise. Keywords: Air cooler, peltier, cooling technique.

Page 1 of 1 | Total Record : 5